Kencan antar ras pernah menjadi topik tabu yang dihindari banyak orang untuk dibicarakan. Di masa lalu, mereka yang tertarik pada pasangan yang berbeda ras sering kali merasa terpaksa menyembunyikan preferensi mereka karena takut akan skandal dan pengucilan sosial. Hanya ada sedikit ruang aman bagi individu untuk menjelajahi objek wisata ini secara terbuka, dan menemukan seseorang yang dapat memberikan pengertian dan dukungan merupakan sebuah tantangan besar. Norma-norma sosial pada saat itu berkontribusi pada iklim di mana hubungan semacam itu tidak dianjurkan dan bahkan menimbulkan permusuhan.
Ketika masyarakat mulai berubah pada pertengahan abad ke-20, khususnya pada tahun 1960-an, lanskap kencan antar-ras mulai berubah. Transformasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kebangkitan musik rhythm and blues serta dampak gerakan hak-hak sipil. Penulis, aktivis, dan selebritas menyuarakan kesetaraan dan penerimaan, membantu membuka keterbukaan baru terhadap hubungan antar-ras. Berakhirnya Depresi Besar juga berperan penting, karena kemakmuran memungkinkan toleransi yang lebih besar dan penerimaan terhadap keberagaman dalam berbagai bentuk.
Meskipun ada kemajuan dalam hak-hak sipil dan integrasi tenaga kerja, kencan antar-ras terus menghadapi tantangannya. Banyak orang tua yang pernah mengalami Depresi tidak sepenuhnya siap menerima gagasan integrasi rasial dalam keluarga mereka. Oleh karena itu, meskipun sikap masyarakat terhadap hak-hak sipil berangsur-angsur berubah, penerimaan pribadi di rumah masih menjadi kendala bagi banyak pasangan muda. Kontradiksi ini menciptakan lingkungan yang canggung bagi mereka yang mencari cinta lintas ras, karena penerimaan sosial tidak sepenuhnya mencerminkan perubahan dalam masyarakat yang lebih luas.
Melihat kencan antar-ras kontemporer, kini telah mendapatkan perhatian, khususnya di kalangan generasi muda. Saat ini, sekitar tujuh persen penduduk mengidentifikasi diri mereka sebagai ras campuran, sebuah peningkatan yang signifikan dari hanya satu persen pada tahun 1970an. Pertumbuhan ini menunjukkan penerimaan budaya yang lebih luas dan kebanggaan terhadap identitas multiras. Yang penting, banyak individu yang masih mengidentifikasi diri mereka hanya dengan satu kelompok etnis, sehingga menunjukkan bahwa persentase sebenarnya dari individu ras campuran mungkin lebih tinggi daripada yang dilaporkan.
Aplikasi "Warna Hitam Putih" bertujuan untuk menghubungkan para lajang dari semua latar belakang, termasuk mereka yang mengidentifikasi diri sebagai gay, lesbian, atau biseksual. Ini menawarkan platform bagi individu dari segala usia dan ras untuk mengeksplorasi potensi jodoh romantis. Saat ini, aplikasi ini memiliki lebih dari 500.000 anggota yang ingin bertemu orang baru. Dengan bergabung dalam aplikasi ini secara gratis, pengguna dapat terlibat dalam dunia kencan antar-ras yang beragam, memperkaya pengalaman mereka, dan membina hubungan yang merangkul perbedaan budaya.